Journal article

PERTUMBUHAN ITIK BALI JANTAN UMUR DUA SAMPAI DELAPAN MINGGU YANG DIBERI RANSUM DENGAN BIOSUPLEMEN MENGANDUNG BAKTERI SELULOLITIK UNGGUL ASAL RAYAP

I. G. P. A. A. SAPUTRA Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi I Made Mudita

Volume : 4 Nomor : 2 Published : 2016, July

e-Jurnal Peternakan Tropika

Abstrak

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan itik bali jantan umur dua sampai delapan minggu yang diberikan ransum dengan biosuplemen mengandung bakteri selulolitik unggul asal rayap telah dilaksanakan selama 12 minggu di Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar. Isolat bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah isolat bakteri probiotik selulolitik unggul 1 dan 2 asal rayap dengan kode BR3.3 dan BR3.5. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan RS0 (ransum tanpa suplementasi), RSBio0 (ransum dengan biosuplemen tanpa isolat bakteri selulolitik asal rayap), RSBio1 (ransum dengan biosuplemen yang mengandung bakteri selulolitik unggul 1 asal rayap), RSBio2 (ransum dengan biosuplemen yang mengandung bakteri selulolitik unggul 2 asal rayap) dan RSBio1-2 (ransum dengan biosuplemen yang mengandung bakteri selulolitik unggul 1 dan 2 asal rayap). Variabel yang diamati yaitu bobot badan awal, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, dan Feed Conversion Ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum dengan biosuplemen mengandung bakteri selulolitik unggul 1 atau 2 asal rayap (RSBio1 atau RSBio2) mampu menghasilkan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi pemanfaatan ransum yang lebih tinggi dan berbeda nyata (nilai FCR lebih rendah) dibandingkan dengan pemberian ransum RS0, RSBio0 maupun RSBio1-2. Pemberian perlakuan RSBio1-2 juga mampu menghasilkan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi pemanfaatan ransum yang lebih tinggi dari RS0 maupun RSBio0, namun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Terhadap konsumsi ransum, pemberian semua perlakuan menunjukkan nilai berbeda tidak nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan biosuplemen mengandung bakteri selulolitik unggul 1 atau 2 (RSBio1 atau RSBio2) mampu menghasilkan pertambahan bobot badan dan efisiensi pemanfaatan ransum yang lebih tinggi dengan tingkat konsumsi ransum yang relatif sama. Kata kunci :bakteri selulolitik unggul asal rayap, biosuplemen, itik bali jantan, pertumbuhan